Jumat, 08 Maret 2019

@"+Kegiatan Belajar 3: Proses Pengambilan Gambar

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
● mengenal dan melakukan tahapan produksi dengan alat perekam gambar (camcorder), handphone,webcam, dan screen recorder
● menjelaskan ukuran gambar
● menjelaskan pergerakan kamera
● menjelaskan tata cahaya
● menjelaskan tata suara

B. Uraian Materi
Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi Anda harus menyiapkan:

1. Alat Perekam Gambar (Camcorder)

Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat
merekam gambar dengan baik, di antaranya.

  • Kamera (camcorder) untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera profesional, handycam.
  • Tripod, agar kamera tidak bergoyang.
  • Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.
  • Mikropon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.

a. Menangkap Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu
mengambil atau merekam adeganadegan (kegiatan) yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adeganadegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. 
Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar.

1) Teknik memegang kamera video 
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak
bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.

2) Zoom
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari
angel zoom tersebut.

3) Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potonganpotongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit.
Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.

4) Fokus, Exposure and keseimbangan cerah putih (White Balance) 
Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance) kamera.

5) Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar.

6) Gambarpengisi (Cutaways)
Bila Anda merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk merekam juga kantor orang yang Anda wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada Ini akan membuat sebuah video lebih informatif.

Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera.
1) Cara merekam gambar

  • Hidupkan kamera
  • Atur viewfinder
  • Masukkan media simpan (kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll)
  • Atur ulang kode waktu/time code
  • Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila ada.
  • Atur white balance
  • Atur suara, pastikan level audio bergerak.
  • Pilih objek yang akan direkam
  • Atur fokus
  • Perhatikan “bingkai” dan komposisi
  • Tekan tombol record
  • Rekam gambar yang diinginkan
  • Tekan kembali tombol record atau stop untuk berhenti

2) Cara mengatur fokus

  • Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam
  • Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat jelas ● Ukur gambar yang diinginkan
  • Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam

b. Menangkap Gambar Dengan Telepon Genggam (Handphone)
Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan
banyaknya telepon genggam (Handphone) yang dilengkapi fasilitas
untuk merekam video. Berikut adalah tips menangkap gambar
dengan menggunakan Handphone:
1) Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan
lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati objek
yang akan direkam.
2) Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan
yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari,
obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek
akan menjadi gelap. Sebaiknya obyek menghadap sumber
cahaya.
3) Keseimbangan
Jaga keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai
bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar gambar yang
dihasilkan stabil, tidak goyang.
4) Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke objek dengan cara menggeser posisi Anda,
bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa
membuat kualitas gambar berkurang.
2. Ukuran Gambar
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar,
tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan gambar
selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacammacam
istilah antara lain pada tabel I.1 berikut.

Establishing Shot: shot pembuka dari
suatu adegan yang memperlihatkan
tempat dan waktu adegan itu
berlangsung.

Extreme Long Shot (ELS): gambar
diambil dari jarak sangat jauh, yang
ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar
belakangnya. Dengan demikian dapat
diketahui posisi objek tersebut terhadap
lingkungannya.

Very Long Shot (VLS): menunjukkan
subjek yang berada di tengah lingkungan
sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini,
lingkungan di sekitar objek lebih
dominan. VLS akan menampilkan
panorama yang akan memenuhi layar.

LongShoot (LS) : pengambilan secara
keseluruhan tubuh dari kepala sampai
kaki. Gambar diambil dari jarak jauh,
seluruh objek terkena hingga latar
belakang objek.

Full Shot (FS) : pengambilan gambar
objek secara penuh dari kepala sampai
kaki.

Medium Long Shot (MLS) : gambar
diambil dari jarak yang wajar, sehingga
jika misalnya terdapat 3 objek maka
seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya
satu orang maka tampak dari kepala
sampai lutut.

Knee Shot (KS) : pengambilan gambar
objek dari kepala hingga lutut.

Wide Angle (sudut lebar) : ukuran
pengambilan gambar yang memasukkan
keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan
memberikan pandangan atas
keseluruhan keadaan.

Mid Shot (MS) : menunjukkan mulai
bagian kepala sampai pinggul. Ukuran
MS berfungsi untuk menunjukkan siapa
yang sedang melakukan aksi.

Medium Close Up (MCU) : menunjukkan
mulai bagian kepala sampai bahu. Ini
merupakan standar pengambilan gambar
dalam wawancara.

Close Up (CU) : gambar diambil dari
jarak dekat. Dalam merekam suatu
gambar subjek yang tengah melakukan
aksi, maka CU berfungsi untuk
memfokuskan sebuah aksi yang tengah
dilakukan. Hanya sebagian dari objek
yang terlihat seperti hanya mukanya saja
atau sepasang kaki yang bersepatu
baru.

Big Close Up (BCU) : pengambilan
gambar wajah yang memenuhi layar
penampilan gambar

Extreme Close Up (ECU): pengambilan
gambar yang terlihat sangat detail
seperti hidung pemain atau bibir atau
ujung tumit dari sepatu.

One Shot (1S) : Pengambilan gambar
satu objek

Two Shot (2S) : pengambilan gambar
dua orang.

Three Shot (3S) : pengambilan gambar
tiga orang.

Group Shot (GS): pengambilan gambar
sekelompok orang

3. Gerakan Kamera
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh
karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
a. PAN atau PANNING, yaitu pergerakan kamera secara horizontal,
yaitu gerakan kamera dari kiri ke kanan (PAN KANAN) atau dari
kanan ke kiri (PAN KIRI).

b. TILT atau TILTING, yaitu pergerakan kamera secara vertikal gerakan
kamera dari

c. TRACK IN, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan
cara menggerakan kamera mendekati objek.

d. TRACK OUT, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan
cara menggerakan kamera menjauhi objek.
Hal yang harus diperhatikan pada pengambilan gambar:
1. Setiap gerak harus memiliki makna yang mendukung kelebihan
produk.
2. Kejelian kamera menampilkan bagian utama dan kelebihan produk
atau cara kerja.
3. Urutan terjaga kontinuitasnya.
4. Apabila tidak menggunakan tripod atau penyangga kamera,
hindari penggunaan zoom in. Sebaiknya kamerawan mendekati
objek sebagai pengganti zoom in.
5. Untuk memfokuskan objek (mengarahkan kamera pada satu titik
objek tertentu) lakukan zoom in, pastikan objek sudah fokus
kemudian zoom out sampai pada posisi kedudukan semula.
Lakukan perekaman gambar.
4. Tata Cahaya
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar adalah tata
cahaya. tata cahaya dibuat sesederhana mungkin selama pengambilan
gambar, objek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan
dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik.
Teknik tata cahaya tiga titik (Three Point Lighting) adalah metode standar
yang digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini

adalah sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar
tata cahaya.
Teknik ini menggunakan tiga lampu yang disebut key light , fill light dan
back light. Tentu Anda akan membutuhkan tiga lampu untuk
memanfaatkan teknik sepenuhnya. Perhatikan hal – hal sebagai berikut:
● Jika Anda hanya memiliki satu lampu, jadikan key light.
● Jika Anda memiliki 2 lampu, satu adalah key light dan yang lain
adalah sebagai fill light atau back light.
a. Key Light
Key light adalah penyinaran terarah yang
utama (main source) yang mengenai/jatuh
pada suatu objek. Key light menghasilkan
bayangan yang kuat, memberikan tekanan
pada segi yang menarik dari objek dan
membentuk dimensi.

b. Fill Light
Fill light adalah penyinaran yang digunakan
untuk melunakan bayangan yang
dihasilkan oleh key light. Ini adalah cahaya
sekunder yang digunakan untuk mengatur
bayangan agar tidak terlalu keras atau
lembut yang diciptakan oleh key light.
Mengisi biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari key
light. Untuk mencapai hal ini, Anda bisa memindahkan cahaya lebih
jauh atau Anda mungkin juga ingin mengatur cahaya pengisi lebih
banyak dari lampu kunci/utama.

c. Back Light
Back light adalah penyinaran dari belakang
subjek (berlawanan arah kamera) diatur
sehingga jatuh mengenai kepala dan bahu
dari subjek. Penyinaran ini membentuk
garis tepi dari bentuk subjek sehingga
memberi kesan memisahkan subjek
dengan latar belakang.

5. Tata Suara
Tata suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk
melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita. Dalam membuat
presentasi video adakalanya selain menggunakan suara presenter sendiri
juga menggunakan suara orang lain dalam membacakan narasi dari
video yang ditampilkan.
Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang
membacakan sebuah cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang
dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice over adalah pemilihan
voice over talent atau orang yang mengisi/menyuarakan voice over. Hal
ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya.
Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam suara
yang sudah cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer itu
sendiri. Kemudian setelah proses perekaman suara narrator/voice over
talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil rekaman tersebut, misalnya
dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-lain sehingga suara
bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman suara:
1. Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak
yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
2. Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.
3. Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan
suara, hingga menggangu proses perekaman.
6. Screen Recording
Selain menggunakan kamera, gambar bergerak dapat juga direkam
dengan Screen recording (merekam layar). Screen recording adalah
merekam tampilan yang tampak di layar atau piranti keluaran visual
lainnya. Biasanya ini adalah suatu gambar digital yang ditangkap oleh
aplikasi perekam layar yang dijalankan pada komputer, walaupun dapat
pula dihasilkan oleh kamera atau piranti yang menangkap
keluaran video dari komputer.
Screencast O Matic adalah sebuah aplikasi berbasis Java yang
digunakan untuk membuat screencasts pada sistem operasi Windows,
Mac, dan Linux.

Screencast O Matic memberikan layanan software gratis yang
memungkinkan pengguna untuk merekam semua tampilan dan gerakan
pada layar monitor. Baik gerakan krusor dan klik indikator, mudah untuk
digunakan, dapat menambahkan keterangan atau komentar dengan
mudah.
Aplikasi ini dapat diunduh (download) di alamat: http://www.screencast-omatic.
com/ atau langsung merekam secara online di halaman tersebut,
dengan mengklik record dan mengikuti proses berikutnya yang diminta,
built in camera (webcam) dapat digunakan untuk mengambil gambar
operator komputer sebagai pemain/presenter.
Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menambahkan sebuah file teks
untuk captioning dan berbagi video dengan audiens. Video dapat
disimpan dalam format MP4, AVI, FLV, atau dan kemudian diunggah
(upload) ke Screencast O Matic, web space atau YouTube.
Anda dapat menggunakan Screencasts O Matic untuk merekam tugas
guru yang menggunakan komputer, presentasi produk, bercerita, dan lain
sebagainya.
a. Instalasi Screencast O Matic
Sebelum dapat menggunakan Screencast O Matic, Anda perlu
melakukan instalasi aplikasi pada komputer ataupun laptop dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pilih Software installer Screencast O Matic, kemudian klik 2
(dua) kali atau klik kanan kemudian pilih Open.

2) Setelah menu pop-up instalasi (Welcome to the Screencasto-
matic setup wizard) muncul, pilih tombol Install untuk

3) Tunggu proses instalasi program selesai dijalankan,
sehingga akan muncul menu pop-up berikutnya.

4) Centang check box jika ingin memulai program dan tekan
tombol finish, atau sebaliknya jangan pilih checkbox jika
tidak ingin menjalankan Software

b. Menggunakan Screencast O Matic
Setelah instalasi Screencast O Matic, aplikasi dapat langsung
digunakan tanpa harus memerlukan registrasi.

Pilih tombol Use free version untuk ke tampilan awal Screencas O
Matic seperti pada gambar di bawah ini:

Untuk memulai proses perekaman layar lakukan langkah-langkah
berikut:
a) Tekan atau klik tombol record kemudian tunggu sampai tulisan di
layar bertuliskan Go. Jangan kuatir bila gambar dari web cam
Anda tidak mucul dalam layar karena secara sistem gambar dari
web cam akan disembunyikan.

b) Mulailah melakukan aktifitas dikomputer yang ingin direkam.
c) Untuk menghentikan proses rekaman sementara tekan tombol
Pause , sedangkan untuk mengulang perekaman layar jika
dianggap belum sesuai pilih tombol Restart .
d) Setelah proses rekaman selesai pilih tombol Done , Anda
akan dihadapkan ke menu penyimpanan file seperti gambar
berikut:

e) Untuk melihat hasil rekaman tekan tombol Play seperti yang
ditunjukkan pada kotak merah di atas. Jika sudah dirasa cukup
simpan file sesuai dengan pilihan:
● Publish to Screencast O Matic : menyimpan file pada web
Screencast O Matic, hasilnya dapat dilihat oleh masyarakat
umum bila komputer Anda terhubung dengan internet.
● Publish to Youtube : menyimpan file pada server web
Youtube, hasil rekaman dapat dilihat atau ditonton oleh
pengguna Youtube.
● Publish to Video file : menyimpan pada media penyimpanan
lokal, seperti hardisk atau flashdisk.
o Jika anda memilih Publish to video file, maka akan tampil
kotak dialog sebagai berikut:

Gambar II-13Menu Pilihan Simpan File (Publish To Video File)
o Tentukan tipe file dari video (Videotype) yang akan
disimpan (MP4, AVI, FLV dan GIF), disarankan memilih
format MP4 untuk hasil yang paling baik.
o Tentukan ukuran dari file video (Size) yang akan disimpan.
Ukuran file disesuaikan dengan kebutuhan. Pilihan ukuran
yang disediakan adalah Fullsize, HDSize, dan
Rescalewidth (dapat memilih langsung ukuran yang
diinginkan dalam pixel), disarankan memilih ukuran
FullSize untuk hasil yang paling baik.
o Berikan catatan seperlunya untuk hasil rekaman dengan
memilih Notes dan Captions (optional)
o Pada pilihan menu Options dapat dipilih jika menginginkan
hasil rekaman disimpan dengan menghilangkan teks
tambahan, gerakan mouse, suara dari mikrofon dan
gambar dari web cam.
o Posisi web cam dapat dipindah ataupun diubah ukurannya
dengan menekan gambar segitiga berwarna merah pada
kotak web cam. Bila proses editing sudah selesai maka
dapat menekan tombol “Save Video” pada pojok kanan
bawah dari jendela editing.
o Pilih nama dan tempat video yang akan disimpan, misal
pada folder My Documents.
o Ketikkan nama file pada file name kemudian tekan tombol
save.

o Proses akan berlangsung tergantung dari lama merekam
dan kemampuan dari komputer.

C. Rangkuman

 Produksi melakukan apa yang telah disiapkan pada proses
praproduksi, dan akan menghasilkan suatu karya digital video
sesuai dengan harapan.
 Langkah awal produksi adalah pengguna kamera.
 Untuk menangkap gerak dalam bentuk digital digunakan kamera,
kamera dapat berupa kamera handycam, kamera handphone
ataupun kamera webcam.
 Menggunakan kamera harus mengerti teknik memegang,
mengambil dan mengerti unsur-unsur gambar.
 Menangkap gambar dengan handphone mempunyai beberapa
perbedaan dengan handycam karena mempunyai perbedaan
karakteristik lensa.
 Pengambilan gambar dapat dibagi menjadi 2 macam pergerakan
kamera yaitu bergerak dan diam.
 Untuk hasil video yang baik maka harus memperhatikan unsur
pencahayaan.

D. Tugas
Lengkapilah Naskah yang telah Anda buat pada KB 20 pada semester 1
dengan kode bahasa gambar, gerakan kamera, tata cahaya, dan tata suara!

Contoh naskah yang lengkap
Ide: Mengenalkan Cara kerja Kopling
Sinopsis: seorang siswa menginformasikan fakta-fakta menarik dan
menjelaskan tentang kopling dan cara kerjanya.

E. Tes Formatif
Amatilah contoh video yang diputar oleh guru, uraikanlah berdasarkan ukuran
gambar, gerakan kamera, tata cahaya dan tata suara.
F. Lembar Jawaban Tes Formatif
Video 1

G. Lembar Kerja Siswa
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar